Keluarga PERMATETA FTP UGM 2011

Tentara pangan Indonesia .

Keluarga Departemen Pengabdian Masyarakat PERMATETA UGM

Foto Bersama dengan Masyarakat Desa Percontohan untuk Belajar Pembuatan MOCAF.

Keripik Jamur Merapi "KRPPI"

Cocok buat Oleh-oleh dan Lauk atau dll, Pemesanan dan info Hub 085643972161.

Postingan Terbaru

Cara Mengatasi Hama Lalat pada Sapi.

Pertanian Indonesia Kini dan Nanti

Mewujudkan Kedaulatan Pangan Indonesia Berbasis Teknologi Pertanian.

Senin, 27 Juni 2011

yook beralih kepupuk organik,selain aman keuntungannya jangka panjang

Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanamanhewan, dan manusia.[1] Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.[2] Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya.[2] Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jeramibrangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternaklimbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota
Pupuk Organik mempunyai banyak manfaat apabila diaplikasikan dalam pemupukan lahan tanaman pertanian. Adapun penekanan pemakaian pupuk organik secara kontinu dan berkesinambungan akan memberikan keuntungan dan manfaat dalam pemakaian jangka panjang:
  1. Pupuk organik mampu berperan memobilisasi atau menjembatani hara yang sudah ada ditanah sehingga mampu membentuk partikel ion yang mudah diserap oleh akar tanaman.
  2. Pupuk organik berperan dalam pelepasan hara tanah secara perlahan dan kontinu sehingga dapat membantu dan mencegah terjadinya ledakan suplai hara yang dapat membuat tanaman menjadi keracunan.
  3. Pupuk organik membantu menjaga kelembaban tanah dan mengurangi tekanan atau tegangan struktur tanah pada akar-akar tanaman
  4. Pupuk organik dapat meningkatkan struktur tanah dalam arti komposisi partikel yang berada dalam tanah lebih stabil dan cenderung meningkat karena struktur tanah sangat berperan dalam pergerakan air dan partikel udara dalam tanah, aktifitas mikroorganisme menguntungkan, pertumbuhan akar, dan kecambah biji.
  5. Pupuk organik sangat membantu mencegah terjadinya erosi lapisan atas tanah yang merupakan lapisan mengandung banyak hara.
  6. Pemakaian pupuk organik juga berperan penting dalam merawat/menjaga tingkat kesuburan tanah yang sudah dalam keadaaan berlebihan pemupukan dengan pupuk anorganik/kimia dalam tanah.
  7. Pupuk organik berperan positif dalam menjaga kehilangan secara luas hara Nitrogen dan Fosfor terlarut dalam tanah
  8. Keberadaan pupuk organik yang tersedia secara melimpah dan mudah didapatkan.
Keuntungan dan manfaat ganda diatas yang tidak didapatkan dalam pemakaian murni dengan pupuk anorganik/buatan/kimia. Langkah terbaik adalah mengkombinasikan pemakaian pupuk kimia dengan pupuk organik secara tepat sehingga tujuan awal untuk menambah kesuburan tanah dan peningkatan produktiftas tanaman pertanian terbukti nyata, atau penggabungannya disebutdengan Fisika, Kimia dan Biologi.
Sumber : Mitratani

Jumat, 24 Juni 2011

Hijaukan Rumah Kita dengan Tanaman Obat


Tanaman obat sangat bermanfaat bagi kesehatan dan kecantikan. Kita mungkin telah mengenal berbagai khasiat tanaman obat, tetapi tidak semua dari kita menyadari pentingnya menanam tanaman obat agar dapat memanfaatkan khasiatnya setiap waktu.
Tanaman obat dapat dijadikan alternatif bahan pengobatan yang murah dan efisien. Selain itu, tanaman obat juga relatif lebih aman karena bersifat alami. Tanaman obat tercatat memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan dengan obat-obatan yang diformulasikan dengan proses kimia.
Menanam tanaman obat sangat mudah dan tidak memerlukan perawatan ekstra. Umumnya tanaman obat tidak sulit untuk ditanam karena kadar obat di dalamnya membuat tanaman obat cukup kuat untuk menahan penyakit dan serangan hama.
Tanaman obat tidak memerlukan pestisida sehingga dapat lebih aman untuk dikonsumsi setiap hari. Di samping itu, tanaman obat juga sangat bermanfaat untuk dimanfaatkan sebagai tanaman penghias halaman rumah.
Ada berbagai macam tanaman obat yang dapat kita manfaatkan untuk solusi kesehatan dan kecantikan keluarga. Antara lain kita telah lama mengetahui bahwa tanaman lidah buaya dapat dijadikan sebagai penyubur rambut yang juga telah dimanfaatkan produsen shampoo untuk membuat formula penyubur rambut yang aman.
Selain itu, dengan pengolahan yang benar, lidah buaya juga dapat dipergunakan untuk mengatasi batuk yang juga dapat diatasi dengan jahe dengan memanfaatkan efek hangatnya. Tanaman obat yang dikenal sebagai bumbu dapur seperti lengkuas, temulawak, sirih, jahe, dan jinten juga sangat bermanfaat untuk menyembuhkan beberapa penyakit ringan. Lengkuas, misalnya, dapat dijadikan sebagai bahan alami yang mujarab untuk mengatasi penyakit kulit seperti panu.
Sedangkan temulawak dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk mengatasi penyakit kuning. Daun sirih bahkan dipercaya oleh produsen anti septik sebagai bahan alami yang sangat bermanfaat sebagai anti septik yang aman. Sedangkan jinten dapat menjadi solusi yang cepat untuk menurunkan panas. Masih banyak lagi tanaman obat yang dapat dimanfaatkan sebagai solusi kesehatan keluarga.
Di dalam tanaman obat terkandung khasiat yang luar biasa untuk menyembuhkan berbagai penyakit seperti darah tinggi, tifus, osteoporosis, bahkan diabetes. Mahkota dewa, misalnya, terbukti dapat menurunkan tekanan darah dengan cepat. Sedangkan tifus dapat diatasi dengan sambiloto yang juga dapat menurunkan panas. Untuk meredakan osteoporosis, kita dapat memanfaatkan buah mengkudu. Sedangkan diabetes dapat diatasi dengan air rebusan daun salam. Semuanya dapat kita manfaatkan setiap saat hanya dengan menanam semua tanaman obat tersebut di pekarangan rumah. Selain itu, banyak juga tanaman obat yang secara tampilan adalah tanaman hias seperti melati, daun puring, dan begonia. Melati telah lama dikenal sebagian tanaman obat yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi sesak nafas. Selain itu, melati juga berkhasiat sebagai obat sakit kepala.
Sedangkan daun puring yang berwarna-warni dan banyak dijumpai di taman adalah tanaman obat. Namun demikian, tidak semua daun yang berwarna-warni itu dapat dimanfaatkan. Hanya daun yang berwarna kuning dan hijau saja yang dapat dimanfaatkan untuk menghangatkan perut. Daun begonia juga merupakan tanaman obat yang sangat bermanfaat karena khasiatnya yang dapat meredakan nyeri haid.
Tanaman obat ini juga bermanfaat untuk menghias taman karena keindahannya. Ada berbagai macam warna begonia yang sangat indah untuk digantung ataupun ditanam di pot. Singkatnya, tidak ada ruginya menanam tanaman obat di pekarangan rumah anda karena tanaman obat juga bisa berfungsi sebagai tanaman hias dan sebaliknya. Pada rumah tangga yang memiliki kebun tanaman obat, masalah kesehatan kecil akan dapat diatasi dengan sangat cepat. Khasiat tanaman obat tidak bisa dipandang sebelah mata karena khasiat dalam setiap tanaman obat adalah obat alami yang sudah banyak diuji oleh para ahli pharmacy. Pada awalnya, tanaman sebagai alternative pengobatan di rumah ditemukan khasiatnya karena proses trial and error. Setelah sekian lama tanaman obat banyak ditemukan khasiatnya, tidak ada alasan lagi untuk tidak memanfaatkan khasiat tanaman obat karena sangat membantu untuk pengobatan berbagai penyakit dengan harga yang tergolong murah.
Ekstrak tanaman obat telah banyak juga diolah oleh pabrik farmasi sehingga kita dapat memanfaatkan khasiatnya dengan lebih mudah. Namun demikian, menanam sendiri tanaman obat di pekarangan rumah dapat memberikan keuntungan yang lebih karena kita dapat memanfaatkan khasiatnya segera ketika memerlukannya. Selain itu, kesegaran bahan-bahan tanaman obat juga mempengaruhi khasiatnya, jadi menanamnya sendiri akan lebih menguntungkan.

Kecil Kecil Cabe Rawit

Pepaya kok kecil? Enak nggak sih? Bila diusahakan, apa menguntungkan?
            Itulah komentar konsumen terhadap pepaya California empat sampai lima tahun lalu. Penyebabnya, saat itu belum banyak masyarakat yang mengenal varian pepaya mungil ini.  Tak heran, meskipun petani di wilayah Bogor sudah banyak yang menanam tapi gagal di pasaran. Kini, lain lagi ceritanya. Harga pepaya California jauh melampaui pepaya lokal. Di tingkat petani, pepaya tersebut laku dijual Rp2.200/kg. Sedangkan pepaya lokal hanya Rp600—Rp800/kg.

Lebih Genjah
            Suhandi adalah salah satu petani yang tertarik menanam pepaya California, karena menurut dia nilai ekonomisnya tinggi. Selain itu, produktivitasnya juga tinggi. Sebatang tanaman pepaya California dapat berproduksi selama tiga tahun sebanyak 15–60 buah/tahun. “Satu hektar bisa ditanami 1.500–2.000 batang dengan produktivitas rata-rata 70%,” ujar Suhandi.
            Selain itu, petani asal Kampung Tarikolot, Desa Cimande, Kec. Caringin, Kab. Bogor, Jawa Barat, ini berpendapat pepaya California lebih cepat berbuah, tujuh bulan setelah tanam bisa dipanen. Sementara pepaya lokal  baru bisa panen pada umur 9–11 bulan. Kelebihan lainnya, tinggi tanaman pepaya California rata-rata hanya 2 m, sementara pepaya lokal 4–5 m.
            Idealnya, pepaya California ditanam pada ketinggian 200–500 m di atas permukaan laut. Di Tarikolot, dengan ketinggian tempat 500 m dpl, Suhandi menerapkan jarak tanam 2,5 m x 2,5 m, atau 1.500 batang/ha. Kalau di dataran rendah, pepaya ini bisa ditanam lebih rapat.

Sama-sama Untung
            Penanaman dilakukan awal musim hujan, sekitar September—Desember. Sehingga diharapkan bisa berbuah pada musim kering, supaya buahnya lebih manis.
            Meskipun menjanjikan keuntungan lebih, budidaya pepaya California bukan tanpa kendala. Sebab, pepaya ini lebih rentan terhadap hama dan penyakit, terutama bercak daun dan jamur. “Pengendaliannya harus terpadu disertai pemberian kompos yang lebih banyak agar pertumbuhan tanaman lebih bagus,” ujar Suhandi.
            Pepaya dijual dengan sistem borongan seharga Rp2.200/kg. Di eceran, laku Rp3.000/kg. Sementara di pasar swalayan Rp5.000–Rp7.000/kg.

Enny Purbani T./Marwan Azis (Makassar).
Masalah utama pepaya Indonesia adalah ukurannya terlalu besar dan warnanya kurang menarik. Ada kesan bau burung muncul saat kita memakannya dan sulit penyajiannya.
Buah pepaya bukanlah buah asli Indonesia tetapi berasal dari Amerika Tengah dan daerah Karibia. Namun di Indonesia pepaya menjadi buah yang tersedia sepanjang tahun. Ini menjadikan budidaya pepaya tidak mengenal musim seperti komoditas buah pada umumnya.
Bersesakan dengan varietas yang ada seperti Paris, Jinggo, Dampit, dan Bangkok, muncul beberapa varietas unggulan hasil introduksi, seperti California dan Hawaii. Kedua varietas ini mempunyai ukuran buah relatif kecil bila dibandingkan yang lain.

California Saingi Hawaii
Pepaya California berukuran sedang, bobotnya antara 800 gram hingga 1,2 kg. Bentuk buahnya seperti peluru. Ciri lainnya, daun mempunyai jambul. Rasa pepaya ini manis dan rasa manisnya seperti tertinggal di mulut saat dimakan. Selain itu daging buahnya kenyal dan tebal. Pada saat proses panen, buah yang baru petik bisa langsung dicuci dengan air, sedangkan pepaya jenis lain tidak akan bisa tahan lama jika dicuci. Dengan sistem budidaya intensif, satu tanaman minimal bisa menghasilkan buah sebanyak 25 kg.

Tanaman pepaya California lebih pendek daripada pohon pepaya kebanyakan. Paling tinggi hanya dua meter. Panen sudah dapat dilakukan saat usia pohon 9 bulan dan dalam satu tahun dapat dipanen empat kali.
Varietas unggulan lainnya adalah pepaya Hawaii. Pepaya ini terbilang Solo Type, artinya dapat habis dimakan untuk satu orang. Ukurannya mini dengan bobot hanya setengah kilo, bentuk buahnya bulat. Kulit buah yang telah matang berwarna kuning cerah. Daging buahnya agak tebal, berwarna kuning.

Pepaya Lokal
Pusat Kajian Buah Tropika IPB pun mengeluarkan beberapa varietas unggulan yang mencoba memadukan antara standar internasional dengan selera Indonesia. Antara lain, IPB 1 atau yang lebih dikenal dengan nama Arum. Warna kulitnya hijau terang dengan daging buah jingga kemerahan. Bobot buah 0,63 kg dan tekstur buah agak licin. Bentuk buahnya lonjong dengan panjang buah 14cm dan diameter 10cm.
Varietas lain yang sudah mulai dikomersialkan adalah IPB 3 dengan bobot buah 400-500 gram. Warna kulit buah hijau dan masuk kategori Solo Type. Warna daging buah jingga kemerahan dengan tekstur kulit buah intermediate.
Untuk kategori berukuran sedang, Pusat Kajian Buah Tropika mengeluarkan IPB 9. Varietas ini bentuk buahnnya seperti pepaya California dengan bobot 800 gram hingga 1,2 kg. Semua varietas penemuan lembaga ini persentase bunga berkelamin ganda (hermaprodit) dapat  mencapai 60%. 
Satu hal positif yang membanggakan kita adalah sampai saat ini di Indonesia belum ditemukan virus Papaya Ringspot Virus (PRSV) yang dapat menurunkan produksi pepaya sampai 80%. Virus tersebut sudah banyak menyerang pepaya di beberapa negara seperti Thailand, Malaysia, dan Filipina

 

Selamet Riyanto


Sumber: 1. http://www.agrina-online.com/show_article.php?rid=10&aid=1110
               2. http://www.agrina-online.com/show_article.php?rid=7&aid=879

Selalu Ada Jalan Bagi yang Berusaha

Bisnis Tanaman Hias Masih Menjanjikan
Persda/Yon Daryono
Bekasi, Warta Kota
Bisnis tanaman hias di Kota Bekasi diminati konsumen dari kalangan perumahan, menyusul minimnya lahan penghijauan di kawasan tersebut. Somad (51), pengusaha tanaman hias di Mustikasari, di Bekasi, mengatakan sebagian besar perumahan di Kota Bekasi minim lahan terbuka hijau.
"Jadi tanaman hias menambah kenyamanan di lingkungan perumahan. Banyak penduduk yang membeli tanaman hias untuk pekarangan yang gersang. Peluang bisnis tanaman hias itu langsung saya tangkap," kata Somad.

Pemilik usaha tanaman hias bernama Nina Flowers ini mengaku pendapatan yang diterima dari hasil penjualan tanaman hias per hari rata-rata berkisar Rp 500.000  sampai Rp 1,5 juta.
"Meski usaha saya termasuk kategori produksi perumahan namun tiap akhir pekan, hari libur, dan tanggal muda, omzet bisa mencapai Rp 2 juta per hari," katanya.

Somad menjual tanaman hias kelas menengah seperti Anthorium Jermani, Adenium, dan Aglaonema. Harga tanaman jenis ini berkisar antara Rp 4 juta sampai Rp 8 juta.

Hal senada juga diungkapkan Bayu Santoso, mahasiswa jurusan pertanian Universitas Islam ’45 (Unisma) Bekasi. Menurut Bayu, setiap hari ada paling tidak 10 orang yang datang membeli tanaman hias di rumah kaca kampus itu.

"Bisnis semacam ini memiliki prospek yg cerah karena sebagian besar wilayah di Kota Bekasi memang minim lahan hijau," katanya.

Bayu bersama tiga rekan seprofesinya tengah mengembangkan tanaman hias jenis Terrarium atau bunga yang ditanam di dalam botol dan diberikan hiasan.  "Visual tanaman tersebut jauh lebih unik dan dapat menambah nilai jual. Hanya dengan modal Rp 100 ribu, saya bisa menjual sampai pada harga jutaan rupiah," katanya.

Semakin banyak kawasan perumahan dibangun, persaingan bisnis tanaman pun makin ketat. "Biasanya pada musim tanaman hias puluhan pedagang tanaman hias di Bekasi, akan mengikuti pameran di Jalan Baru, Duren Jaya.Ajang pameran itu merupakan salah satu tempat untuk memasarkan dan mempromosikan aneka tanaman hias kepada masyarakat," katanya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Tata Ruang dan Permukiman (Distarkim) Kota Bekasi, Makbullah ,membenarkan minimnya lahan terbuka hijau di wilayah tersebut. "Lahan belum dibangun di Kota Bekasi tinggal 30 persen atau hanya tersisa 6.000 hektare dari luas keseluruhan wilayah Kota Bekasi 21.409 hektare," katanya.

Lahan kosong belum dibangun tersebar di empat Batas Wilayah Kota (BWK). BWK I, Kecamatan Bekasi Barat, Bekasi Selatan, Bekasi Timur, dan Bekasi Utara. BWK II, Kecamatan Bantar Gebang, Rawa Lumbu, dan Mustika Jaya.

"BWK III, berada di Kecamatan Pondok Gede, dan Pondok Melati. Adapun BWK IV, di Kecamatan Jati Asih, dan Jati Sampurna. Mayoritas lahan belum dibangun itu milik perorangan," kata Makbullah.

Karena milik pribadi, pihaknya tidak bisa menahan jika lahan itu didirikan bangunan. Target lahan terbuka hijau seluas 30 persen dari keseluruhan luas wilayah sulit dipenuhi. "Hanya ada 14 persen atau 2.900 hektar ruang terbuka hijau di Kota Bekasi," katanya. (Ant/tig)

Rabu, 22 Juni 2011

yook suburkan tanah kita

TEKNIK PENYUBURAN TANAH


Maaf ini hanya sekedar sharing dari buku yang saya baca tanpa maksud mengajari semoga bermanfaat.


Tanah yang subur adalah tanah yang apabila ditanami tumbuhan/tanaman bisa memberikan hasil yang banyak berupa produksi daun, batang, buah atau umbi. Guna mencapai tujuan tersebut maka tanah yang dijadikan lahan usaha perluada upaya agar tanah tersebut subur dalam jangka waktu yang tidak terbatas dan berkelanjutan. Ada beberapa macam cara untuk menyuburkan tanah

  1. Pada tanah yang banyak mengandung liat (tanah liat).
    Jenis tanah ini banyak mengandung makanan tapi sayang tidak bisa dimakan oleh tumbuhan 
    karena kekurangan kadar oksigen (O2). Untuk menanggulanginya yaitu mengupayakan agar tersedia O2. Caranya adalah dengan memberikan : kompos, bokashi pupuk kandang arang, atau bahan organik lainnya sehingga tanah menjadi gembur.
  2. Pada tanah yang berpasir atau tanah yang banyak mengandung pasir.
    Jenis tanah ini adalah sulit mengikat air, cepat kering dan merana. Adapun cara mengatasi 
    tanah seperti ini adalah dengan menambahkan bahan organic seperti : kompos, bokashi pupuk kandang, pupuk organik daun hijau yang mudah busuk ditambah dengan kotoran hewan, tanah dan air dengan perbandingan 1: 1: 1: 1, simpan didalam drum dan biarkan selama 3 minggu.
  3. Pada tanah yang banyak mengandung kapur.
    Jenis tanah ini memiliki keasaman yang tinggi, mudah longsor, makanan mikronya kurang tersedia (contoh : zat besi, seng, tembaga). Untuk mengatasi jenis tanah seperti ini adalah dengan memberikan pupuk kompos, dan dedaunanyang hijau apalagi bila dedaunannya jenis tanaman yang berbunga kupu-kupu seperti kacang-kacangan, johar, turi, dll. Dan untuk menurunkan tingkat keasaman dilakukan dengan cara memberikan pupuk yang mengandung belerang.
  4. Tanah yang bersifat asam.
    Tanda-tanda tanah yang bersifat asam bila di sawah warna air kuning berkarat, bila di darat suka ditumbuhi alang-alang, haredong (sunda)/ sedudu, bila ditanami jagung buah jagungnya menguning dan bila ditanami kacang tanah tidak ada buah yang berenas. Apabila menemukan tanah seperti ini keasamannya (pH) berkisar antara 3 – 5. Dengan demikian pHnya harus disesuaikan dahulu sesuai dengan keinginan tanaman. Untuk mengatasi masalah tanah seperti ini ada banyak cara diantarnya :
  1. a. Tanah dijemur.
    Tanah dicangkul, dibajak. Tanah yang berupa bongkahan 
    dibiarkanterjemur oleh sinar matahari selama 2 minggu.
  2. b. Diberi arang sekam.
    Tanah ditaburi arang sekam selanjutnya dicangkul hingga arang tersebut bercampur dengan tanah.
  3. c. Memperbaiki tata udara dalam tanah.
    Tanah diolah kemudian dibuat parit-parit untuk menghindari genangan air dan pada tanah gambut dibuat memanjang dengan jarak 25 m agar terjadi pencucian dan yang asam mengalir.
  4. d. Menambahkan pupuk organik.
    Dengan menambah pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan yang banyak, maka secara bertahap pH tanah akan berangsur-angsur naik atau dengan kata lain keasaman berkurang secara bertahap.
  5. e. Pengapuran .
    Untuk menurunkan tingkat keasaman atau menaikkan pH dapat ditaburkan kapur pertanian di atas tanah yang sudah dicangkul kemudian dicangkul kemudian diaduk dengan tanah, apabila sudah tercampur kapur pertanian dengan tanah siram dengan air dapat pula denga air hujan, biarkan 10 sampai 15 hari, baru ditanam. Untuk penambahan jumlah kapur dapat dilakukan dengan cara perhitungan berikut :

    Bila diketahui pH tanah kita 4,5. Tanah yang pH yang kita inginkan 6, maka 6 – 4.5 = 1,5. Kemudian kita dari tabel-1. Tabel Kebutuhan Kapur Dolomite pada selisih pH 1.5 maka diperoleh pemberian kapur pertanian 5.25 ton/Ha. Penambahan selanjutnya dapat dilakukan lagi setelah 3 – 5 tahun.



Tabel-1. Tabel Kebutuhan Kapur Dolomite

Selisih pH Kapur yang harus ditambahkan
2,0 6.83
1,9 6,51
1,8 6,19
1,7 5,88
1,6 5,56
1,5 5,23
1,4 4,93
1,3 4,61
1,2 4,30
1,1 3,99
1,0 3,66
0,9 3,35
0,8 3,03
0,7 2,72
0,6 2,40
0,5 2,08
0,4 1,77
0,3 1,45
0,2 1,13
0,1 0,82
0,0 0,50

Tabel-2. Kebutuhan Akan pH Tanah Sesuai Jenis Tanaman

Jenis Tanaman pH yang 
dibutuhkan

Padi 5,00 – 7,00
Jagung 5,50 – 7,50
Umbi rambat 5,25 – 6,50
Kentang 4,50 – 6,50
Kacang tanah 5,25 – 6,25
Kacang kedelai 6,00 – 7,00
Sorgum 6,50 – 7,00
Bunga Matahari 6,00 – 7,50
Tembakau 5,50 – 7,50
Kapas 5,00 – 6,00
Tomat 5,50 – 7,50
Kubis 5,50 – 7,50
Seledri 6,00 – 7,00
Bawang 6,00 – 7,00
Cabai 5,50 – 6,00
Nenas 5,00 – 6,50
Tebu 6,00 – 8,00
Pisang 6,00 – 7,50
Teh 4,00 – 5,50
Karet 3,75 – 8,00
Kopi 4,50 – 7,50
Kelapa 6,00 – 7,50
Coklat 5,00 – 7,00

1. Tanah Gambut
Tanah ini kaya akan zat organik namun belum bisa dijadikan makanan oleh tumbuhan karena belum terurai dan pHnya rendah atau asam. Sirkulasi udara yang kurang baik sehingga bakteri tidak bisa bekerja secara maksimal. Pada tanah yang seperti ini hanya beberapa jenis tanaman saja yang dapat hidup seperti karet. Cara mengatasi jenis tanah yang seperti ini :
a. Memberikan kompos dari pupuk kandang, arang atau bokashi pupuk kandang arang.
b. Membuat tali parit atau parit sebanyak mungkin.
c. Memberikan kultur campuran mikro organisme yang menguntungkan.
d. Memberikan bakteri yang berasal dari limbah yang mengandung banyak protein seperti : limbah tahu, darah, atau ikan busuk.

2. Tanah podsolik merah kuning.
Tanah ini banyak terdapat di Sumatera dan Kalimantan. Cara mengatasi jenis tanah seperti ini dengan cara :
a. Memberikan bahan organic berupa kompos yang banyak.
b. Menutup tanah atau memberi mulsa pada setiap tanaman sehingga lapisan atas tanah 
akan terlindungi dari erosi ketika hujan.
c. Memberikan bakteri yang menguntungkan


KESIMPULAN DARI TEKNIK PENYUBURAN TANAH INI ADALAH :

1. Memberikan bahan organic berupa kompos atau bokashi hal mutlak perlu dilakukan untuk menyuburkan tanaman.
2. Menjaga ekosistem kehidupan didalam tanah membuat tumbuhan tumbuh secara optimum.
3. Mengatur tata udara dan air untuk membantuk menyuburkan tanah.
4. Sasaran perbaikan ditujukan kepada fisik, kimia dan biologi tanah.

Diedit oleh : Ragil Sutanto.

Selasa, 21 Juni 2011

seberapa baik tanah anda untuk bertani

TEHNIK PEMBUATAN BOKASI
Oleh : Nasir, SP., MBA



Latar Belakang
Pembangunan pertanian secara alami yang ramah lingkungan saat ini banyak dilakukan untuk menghasilkan bahan makanan yang aman, serta bebas dari bahan-bahan kimia yang berbahaya dan beracun.  Pembangunan pertanian alami ini semula hanya menerapkan sistem pertanian organik, tetapi ternyata hasilnya hanya sedikit.  Dalam tahun 1980-an, Prof Dr. Teruo Higa memperkenalkan konsep EM atau Efektive Mikroorganisms pada praktek pertanian alami tersebut. Teknologi EM ini telah dikembangkan dan digunakan untuk memperbaiki kondisi tanah, menekan pertumbuhan mikroba yang menyebabkan penyakit, dan memperbaiki efisiensi penggunaan bahan organik oleh tanaman.  Pada pembuatan bokashi sebagai salah satu pupuk organik, bahan EM meningkatkan pengaruh pupuk tersebut terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman.

Beberapa pengaruh EM yang menguntungkan dalam pupuk bokashi tersebut adalah sebagai berikut:
-         memperbaiki perkecambahan bunga, buah, dan kematangan hasil tanaman
-         memperbaiki lingkungan fisik, kimia, dan biologi tanah serta menekan pertumbuhan hama dan penyakit dalam tanah
-         meningkatkan kapasitas fotosintesis tanaman
-         menjamin perkecambahan dan pertumbuhan tanaman yang lebih baik
-         meningkatkan manfaat bahan organik sebagai pupuk

Berdasarkan kenyataan di lapangan, persediaan bahan organik pada lahan pertanian sedikit demi sedikit semakin berkurang.  Jika hal tersebut tidak ditambah dan segera diperbaiki oleh petani maka penurunan produksi akan terjadi pada tanaman-tanaman pertanian, seperti padi, palawija dan sayuran. 

Berbicara mengenai masalah penurunan produksi, tentunya bukan saja menjadi masalah petani atau masyarakat, tetapi juga merupakan masalah bagi pemerintah daerah dalam rangka mempertahankan ketahanan pangan dan ekonomi rakyat.  Hal ini seyogyanya harus menjadi bahan pemikiran bagi pemerintah daerah dalam mengatasinya secara bijak.

Untuk dapat mengatasi hal tersebut, pada tahun anggaran 2003 ini Pemda Kabupaten  Pandeglang secara khusus mengalokasikan dananya melalui Proyek Peningkatan Produksi Padi Palawija dan Sayuran.  Pada kegiatan Proyek ini terdapat pertemuan teknis yang berisikan materi pengaruh penggunaan pupuk bokashi terhadap produksi padi palawija dan sayuran, dan materi tehnik pembuatan bokashi.  Kegiatan ini tentunya bertujuan untuk menambah wawasan dan keterampilan petani dalam masalah penggunaan pupuk bokasi secara praktis di lapangan.

Manfaat Bokashi
Untuk meningkatkan dan menjaga kestabilan produksi pertanian, khususnya tanaman pangan, sangat perlu diterapkan teknologi yang murah dan mudah bagi petani. Tehnologi tersebut dituntut ramah lingkungan dan dapat menfaatkan seluruh potensi sumberdaya alam yang ada dilingkungan pertanian, sehingga tidak memutus rantai sistem pertanian.

Penggunaan pupuk bokashi EM merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan pada pertanian saat ini.  Pupuk bokashi adalah pupuk organik (dari bahan jerami, pupuk kandang, samapah organik, dll) hasil fermentasi dengan teknologi EM-4 yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanah dan menekan pertumbuhan patogen dalam tanah, sehingga efeknya dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. 

Bagi petani yang menuntut pemakaian pupuk yang praktis, bokashi merupakan pupuk organik yang dapat dibuat dalam beberapa hari dan siap dipakai dalam waktu singkat. Selain itu pembuatan pupuk bokashi biaya murah, sehingga sangat efektif dan efisien bagi petani padi, palawija, sayuran, bunga dan buah dalam peningkatan produksi tanaman.

Bahan dan Cara Pembuatan Bokashi
a.     Pembuatan Bokashi Pupuk Kandang
-          Bahan-bahan untuk ukuran 500 kg bokashi :
1.
Pupuk kandang
=
300 kg
2.
Dedak
=
  50 kg
3.
Sekam padi
=
150 kg
4.
Gula yang telah dicairkan
=
200 ml
5.
EM-4
=
500 ml
6.
Air secukupnya



-          Cara Pembuatannya :
1.     Larutkan EM-4 dan gula ke dalam air
2.     Pupuk kandang, sekam padi, dan dedak dicampur secara merata
3.     Siramkan EM-4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30 %
4.     Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak menetes dan bila kepalan tangan dilepas maka adonan susah pecah (megar)
5.     Adonan digundukan diatas ubin yang kering dengan ketinggian minimal 15-20 cm
6.     Kemudian ditutup dengan karung goni selama 4-7 hari
7.     Petahankan gundukan adonan maksimal 500 C, bila suhunya lebih dari  500 C turunkan suhunya dengan cara membolak balik
8.     Kemudian tutp kembali dengan karung goni
9.     Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan
10. Pengecekan suhu sebaiknya dilakukan setiap 5 jam sekali
11. Setelah 4-7 hari bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik

b. Pembuatan Bokashi Jerami Padi
-          Bahan-bahan untuk ukuran 1000 kg bokashi :
1.
Jerami padi yang telah dihaluskan
=
500 kg
2.
Pupuk kotoran hewan/pupuk kandang
=
300 kg
3.
Dedak halus
=
100 kg
4.
Sekam/Arang Sekam/Arang Kelapa
=
100 kg
5.
Molase/Gula pasir/merah
=
1 liter/250 gr
6.
EM-4
=
1 liter
7.
Air secukupnya



-          Cara Pembuatannya:
Membuat larutan gula dan EM-4
1.     Sediakan air dalam ember sebanyak 1 liter
2.     Masukan gula putih/merah sebanyak 250 gr kemudian aduk sampai rata
3.     Masukan EM-4 sebanyak 1 liter ke dalam larutan tadi kemudian aduk hingga rata.

Membuat pupuk bokashi
1.     Bahan-bahan tadi dicampur (jerami, pupuk kandang, arang sekam dan dedak) dan aduk sampai merata
2.     Siramkan EM-4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan (campuran bahan organik) secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30 %
3.     Bila adonan dikepal dengan tangan air tidak menetes dan bila kepalan tangan dilepas maka adonan masih tampak menggumpal
4.     Adonan digundukan diatas ubin yang kering dengan ketinggian minimal 15-20 cm
5.     Kemudian ditutup dengan karung berpori (karung goni) selama 3-4 hari
6.     Agar proses fermentasi dapat berlangsung dengan baik perhatikan agar suhu tidak melebihi 500 C, bila suhunya lebih dari 500 C turunkan suhunya dengan cara membolak balik
7.     Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan
8.     Setelah 4-7 hari bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.

c. Pembuatan Bokashi Cair
-          Bahan-bahan untuk ukuran 200 liter bokashi cair :
1.
Pupuk kotoran hewan/pupuk kandang
=
30 kg
2.
Molase/Gula pasir/merah
=
1 liter/250 gr
3.
EM-4
=
1 liter
4.
Air secukupnya



-          Cara Pembuatannya:
1.     Isi drum ukuran 200 liter dengan air setengahnya
2.     Pada tempat yang terpisah buat larutan molase sebanyak 1 liter, dengan cara mencampurkan gula putih/merah sebanyak 250 gram dengan air sebanyak 1 liter
3.     Masukan molase tadi sebanyak 1 liter bersama EM-4 sebanyak 1 liter ke dalam drum, kemudian aduk perlahan-lahan hingga rata
4.     Masukan pupuk kandang sebanyak 30 kgdan aduk perlahan-lahan hingga ersatu dengan larutan tadi
5.     Tambahkan air sebanyak 100 liter hingga drum menjadi penuh, kemudian aduksampai rata dan tutup rapat-rapat
6.     Lakukan pengadukan secara perlahansetiap pagi selama 4 hari.  Cara pengadukan setiap hari cukup lima putaran saja.  Setelah diaduk biarkan air larutan bergerak sampai tenang lalu drum ditutup kembali
7.     Setelah 4 hari bokashi cair EM-4 siap untuk digunakan.

Catatan:
*  Bila tidak ada molase, setiap macam gula dapat digunakan sebagai penggantinya.  Beberapa bahan pengganti tersebut adalah nira tebu gula, sari (juice) buah-buahan,dan air buangan industri alkohol

*  Jumah kandungan air adalah merupakan petunjuk.  Jumlah air yang perluditambahkan tergantung pada kandungan air bahan yang digunakan.  Jumlah air yang paling sesuai adalah jumlah air yang diperlukan membuat bahan-bahan basah tetapi tidak sampai berlebihan dan terbuang.

Penggunaan Pupuk Bokashi untuk Padi, Palawija dan Sayuran

Bahan bokashi sangat banyak terdapat di sekitar lahan pertanian, seperti misalny jerami, pupuk kandang, rumput, pupuk hijau, sekam padi, sebuk gergaji, dan lain-lain.
Semua bahan organik yang akan difermentasi oleh mikroorganisme frmentasi dalam kondisi semi anaerobik pada suhu 40-500 C.  Hasil fermentasi bahan organik berupa senyawa organik mudah diserap oleh perakaran tanaman.

a.      Cara penggunaan secara umum :
-         3-4 genggam bokasi (150-200 gram) untuk setiap mtr persegi tanah disebar marata diatas permukaan tanah.  Pada tanah yang kurang subur dapat diberikan lebih.
-         Untuk mencampurkan bokashi ke dalam tanah, tanah perlu dicangkul/bajak. Penggunaan penutup tanah (mulsa) dari jerami atau rumput-rumputan kering sangat dianjurkan pada tanah tegalan.  Pada  tanah sawah pemberian bokashi dilakukan sebelum pembajakan tanah.
-         Biarkan bokashi selama seminggu, setelah itu baru bibit ditanam.
-         Untuk tanaman buah-buahan, bokasi diebar merata dipermukaan tanah/perakaran tanaman dan siramkan 3-4 cc EM-4 perliter air setiap minggu sekali.
b.      Cara penggunaan secara khusus :
-         Bokashi jerami dan bokashi pupuk kandang baik dipakai untuk melanjutkan fermentasi penutup tanah (mulsa) dan bahan organik lainnya di lahan pertanian juga banyak digunakan pada tanah swahkarena ketersediaan bahan yang cukup.
-         Bokashi jerami dan bokashi pupuk kandang  baik dipakai untuk pembibitan/ menanam bibit yang masih kecil.
-         Bokashi expres baik digunakan sebagai penutup tanah (mulsa) pada tanaman sayur dan buah-buahan.