oleh :
EKO SUKMAWANTO BASRI, S. ST
1) Membentuk kerangka pertumbuhan tanaman yang baik;
2) Mengatur agar sinar matahari masuk ke dalam tajuk secara merata, sehingga daun lebih produktif dalam menghasilkan makanan;
3) Meningkatkan kemampuan tanaman menghasikan buah;
4) Mendorong tanaman membentuk daun baru sehingga mampu menghasilkan makanan yang lebih banyak;
5) Membuang bagian tanaman yang tidak dikehendaki (cabang sakit, atau patah, tunas air);
6) Mengurangi resiko serangan hama dan penyakit.
Ada beberapa jenis pemangkasan pada tanaman kakao yaitu:
1) pemangkas-an tanaman yang berasal dari semai
2) pemangkasan tanaman yang berasal dari okulasi
3) pemangkasan untuk tanaman pelindung.
Pemangkasan tanaman kakao asal semai. Pemangkasan pada tanaman ini dilakukan dengan tiga tahap yaitu :
(1) pemangkasan bentuk; dilakukan pada tanaman yang belum menghasilkan (TBM), pada saat tanaman berumur 8 bulan yaitu dengan membuang cabang-cabang yang lemah hingga tinggal 3-4 cabang saja karena yang dibutuhkan adalah cabang yang simetris terhadap batang utama, kukuh dan sehat, pertumbuhan tanaman menyebar merata dan mengarah ke atas. Selanjutnya dua minggu sekali, dilakukan pemangkasan terhadap tunas-tunas air (chupon) dengan cara memotong tepat di pangkal batang utama;
(2) pemangkasan pemeliharaan, dilakukan secara bertahap setelah pemangkasan bentuk yaitu pada saat tanaman berumur 18 - 36 bulan, cabang sekunder pada jarak 30-60 cm dari jorquette (letak tumbuhnya cabang-cabang primer) dibuang, kemudian cabang sekunder berikutnya diperjarang letaknya satu sama lain dengan cara membuang sebagian cabang sekunder; dan
(3) pangkas produksi, dilakukan untuk membuang cabang-cabang tanaman yang tidak produktif (seperti : cabang yang tumbuhnya ke arah dalam/ menggantung, cabang kering, cabang yang terserang hama dan penyakit, cabang yang pertumbuhannya saling melintang/ tindih yang membuat tajuk pohon terlalu rimbun), pemangkasan ini dilakukan dengan selang waktu 4 (empat) bulan sekali, Dengan pemangkasan produksi, diharapkan produksi tanaman kakao meningkat karena cabang-cabang yang tidak produktif berkurang, sehingga mengurangi kelembaban dan menambah intensitas sinar matahari bagi daun.
Pemangkasan tanaman asal okulasi. Seperti pada tanaman asal semai, pemangkasan pada tanaman ini juga dilakukan pemangkasan bentuk, pemangkasan pemeliharaan dan pemangkasan produksi. Pemangkasan bentuk pada tanaman asal okulasi sedikit berbeda dengan tanaman yang berasal dari semai dimana pertumbuhan cabang-cabangnya keatas (orthotrop), pertumbuhan tanaman asal okulasi cenderung kesamping (plagiotrop), maka untuk mengatur pertumbuhannya, dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu :
(1) Memberi tajar agar arah pertumbuhan tunas pokok ke atas, selanjutnya cabang-cabang yang tumbuh ke samping diatur selang-seling (zig-zag) dan tidak dekat permukaan tanah (> 50 cm). Diupayakan cabang-cabang yang dipelihara, arah pertumbuhannya ke atas; dan
(2) Membiarkan tunas tanaman tumbuh bebas selama kurang lebih 1 (satu) tahun. Setelah rimbun baru dipilih cabang-cabang yang arah pertumbuhannya cenderung ke atas; untuk pemangkasan pemeliharaan dan pangkas produksi, dilakukan seperti cara pemangkasan pada tanaman asal semai.
Pemangkasan tanaman/ pohon pelindung. Ada dua macam pohon pelindung yaitu :
1) pohon pelindung sementara; dan
2) pohon pelindung tetap. Pemangkasan pada pohon pelindung sementara. Pohon pelindung sementara, perlu dipangkas (tidak lebih tinggi dari 2,5 m) agar tidak menutupi tanaman kakao dalam mendapatkan sinar matahari. Rotasi pemangkasan 1 (satu) tahun sekali yaitu pada awal musim hujan, pohon dipangkas sampai ketinggian 50 cm. Setelah tajuk tanaman kakao saling menutup dan tanaman pelindung tetap sudah berfungsi dengan baik, maka tanaman pelindung sementara dapat dibongkar. Sisa-sisa pangkasan diletakkan di pinggiran tanaman kakao agar dapat menekan pertumbuhan gulma dan sekaligus sebagai sumber hara. Pemangkasan pada pohon pelindung tetap. Pohon pelindung tetap dipangkas agar dapat berfungsi dalam jangka waktu lama. Pemangkasan dilaksanakan terhadap cabang-cabang yang tumbuh rendah dan lemah, dengan cabang terendah berjarak 1 - 1,5 m di atas puncak tajuk tanaman kakao. Rotasi pangkasan dilakukan 1 (satu) tahun sekali pada awal musim hujan. Untuk pohon pelindung tetap yang mempunyai dua cabang utama sejak awal pertumbuhan, dibiarkan tumbuh sampai berumur satu tahun. Setelah itu salah satu cabang harus dipotong agar tidak memberikan naungan yang terlalu gelap bagi tanaman kakao.
Pemangkasan merupakan salah satu teknik budidaya yang penting untuk dilakukan, terutama dalam mengatur iklim mikro yang tepat bagi pertumbuhan bunga dan buah atau untuk mengatur jumlah dan sebaran daun. Berbeda dengan komoditas pada umumnya, kakao merupakan komoditas yang perawatannya memerlukan pemangkasan.
Pada prinsipnya ,tujuan pemangkasan tanaman adalah mencegah tanaman kehilangan nutrisi pada saat fase pertumbuhan vegetatifnya (pembentukan daun dan tunas) maupun pada fase pertumbuhan generatif (pembentukan bunga dan biji). Pada tanaman kakao pemangkasan ditujukan untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan produksi buah. Tanaman kakao yang dipangkas dengan benar biasanya semuanya berbuah dan buahnya tersebar mulai dari permukaan tanah sampai ke cabang-¬cabang yang tinggi. Pemangkasan juga agar tanaman terjaga kelembabannya sehingga tak mudah terserang hama dan penyakit.
Pemangkasan yang dilakukan pada tanaman kakao ada 3 (tiga) macam, yaitu pemangkasan bentuk; pemangkasan pemeliharaan; dan pemangkasan produksi.
Pemangkasan Bentuk
Fase masa muda
Dilakukan pada waktu tanaman umur 8-12 bulan, caranya:
• Pangkas cabang-cabang yang lemah. Cabang yang dipelihara 3-4 cabang Ietaknya merata ke segala arah agar pertumbuhannya seimbang.
• Usahakan jorket terbentuk pada ketinggian 100-150 cm.
• Buang tunas-tunas air mulai dari jorket sampai permukaan tanah sehingga batang kakao bersih dari tunas air . Lakukan secara teratur 2-3 minggu sekali.
• Potong ujung cabang-cabang primer yang tumbuh terialu panjang.
Fase masa remaja
Pemangkasan dilakukan pada waktu tanaman kakao berumur 18-24 bulan, caranya:
• Buang semua cabang sekunder yang tumbuh pada cabang primer sepanjang 30-60 cm dari jorket.
• Potong cabang-cabang yang menggantung.
• Usahakan semua daun pada tajuk mendapat sinar matahari secara merata.
Pemangkasan Pemeliharaan
• Buang tunas-tunas air yang ada disekitar jorket kira-kira 50-60 cm.
• Hilangkan cabang-cabang yang kering.
• Buang cabang-cabang yang arah pertumbuhannya ke dalam atau menggantung.
• Buang cabang-cabang yang saling melintang, dan tindih-menindih.
• Pangkas cabang-cabang dan ranting-ranting yang menyebabkan tajuk pohon menjadi terlalu rimbun.
• Batasi tinggi tanaman hanya sampai jorket pertama.
Dalam pemangkasan pemeliharaan, dikenal dengan istilah wiwilan, yaitu kegiatan membuang tunas air. Wiwilan bisa dilakukan secara manual menggunakan tangan.
Pemangkasan produksi
Pemangkasan produksi berkesinambungan dengan pemangkasan pemeliharaan. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan produktivitas tanaman. Caranya, dengan memangkas daun-daun agar tidak terlalu rimbun sehingga sinar matahari bisa tersebar merata ke seluruh bagian daun. Dengan demikian, proses fisiologis terpenting dari tanaman, yakni fotosintesis bisa berjalan lancar sehingga sirkulasi makanan dari daun ke seluruh bagian tanaman juga lancar. Tanamanpun dapat berproduksi secara optimal.
Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemangkasan produksi guna mencegah kerusakan tanaman akibat salah pangkas, yaitu :
• Upayakan untuk tidak selalu memangkas cabang-cabang besar karena akan memacu tanaman untuk bertunas intensif terus-menerus. Hal ini bisa membuat tanaman menjadi lemah karena energinya banyak digunakan untuk menopang pertumbuhan tunas-tunas baru.
• Jorket di usahakan selalu terlindung dari penyinaran langsung karena sel selnya dapat kering dan cabang menjadi rapuh sehingga beresiko patah.
• Cabang-cabang primer sebaiknya selalu terlindung dari penyinaran langsung
karena bantalan bunga dapat mati.
• Tidak menggunakan alat pangkas yang tumpul karena bisa menyebabkan kulit batang dan bantalan bunga rusak.
sumber : http://epetani.deptan.go.id/blog/perlunya-pemangkasan-pada-tanaman-kakao-4586
0 komentar:
Posting Komentar