Sabtu, 05 November 2011

Persoalan Rontok Buah 

Jangan Biarkan Calon Buah pada tanaman Buah-buahan anda Rontok

Suatu hari Pak Nono, petani buah-buahan (mangga,) bangga menyaksikan tanaman mangga di pekarangannya yang mulai berbunga. Hal ini menandakan bahwa sebentar lagi pohonnya akan berbuah. Namun, setelah ditunggu pada waktunya ternyata pohon mangganya tidak juga berbuah. Kalaupun ada, buahnya itu masih kecil dan menjelang besar sudah berjatuhan ( rontok) sebelum masak. Ada apa dengan tanaman buah mangga ( atau tanaman buah lainya)??

Penyebab
Kerontokan buah yang terjadi selama ini tidak terlepas dari 2 faktor utama yaitu faktor pengaruh luar dan faktor pengaruh dalam. Pengaruh dalam meliputi keseimbangan hara dan hormon dalam tanaman, tingkat kesuburan tepungsari, kemampuan/kekompakan organ reproduksi serta kondisi lain yang mendukung proses perkembangan buah sejak pembuahan sampai perkembangan buah yang optimal untuk dipanen seperti ketersediaan air. Sedangkan faktor luar meliputi : kesuburan tanah, kondisi iklim ( tingginya curah hujan dan besarnya angin) serta serangan hama penyakit.
contoh : Secara alami, bunga mangga muncul kurang lebih satu bulan setelah hujan berakhir dan memerlukan waktu sekitar empat bulan untuk dapat dipanen buahnya.  Selama masa pembentukan dan perkembangan tersebut, intensitas kerontokan bisa mencapai 99%. Peristiwa ini sangat terkait dengan tekanan oleh berbagai faktor antara lain:
  1. Kurangnya unsur hara dan hormon tanaman (auksin dan gliberin) pada saat tanaman memasuki periode reproduksi, menyebabkan tingginya kerontokan buah yang diakibatkan oleh adanya persaingan dalam hara dan hormon tanaman tersebut.
  2. Gagalnya persarian dan pembuahan sehingga buah tidak menghasilkan biji yang merupakan pemasok gliberin  yang sangat berguna bagi perkembangan buah.  Dengan gagalnya pembentukan biji, maka menyebabkan buah rontok.
  3. Kurangnya ketersediaan air selama perkembangan buah, sehingga memacu terbentuknya lapisan absisi pada bagian pangkal tangkai buah. Dalam keadaan seperti ini, kondisi buah sangat lemah sehingga dengan sedikit tekanan saja , buah akan mudah rontok.
  4. Kondisi lahan yang kurang subur sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan hara tanaman selama periode perkembangan buah.
  5. Kondisi iklim yang kurang menguntungkan seperti terlalu tingginya curah hujan serta kencangnya angin.
  6. Adanya serangan hama dan penyakit terutama yang menyerang buah seperti lalat buah (Dacus sp) dan penggerek (Norda albizonalis) serta Antraknose dan Diplodia. Serangan hama dan penyakit ini juga dipengaruhi oleh kondisi iklim saat itu. 
 Upaya Pengendalian  yang Pernah Dilakukan
Meskipun kerontokan buah ini selalu dialami petani buah-buahan, namun bukan berarti mereka pasrah.  Berbagai upaya telah dilakuan baik oleh petani sendiri maupun oleh lembaga peneltiian sebagai langkah dalam mengatasi setidaknya menekan tingkat kerontokan buah agar tidak terlau banyak.
metodanya yaitu dengan cara penyiraman selama masa repoduksi dua kali seminggu dapat meningkatkan hasil 49%.  Sementara itu di pihak petani, pencegahan kerontokan buah dilakukan dengan pengasapan pada kebun menjelang musim mangga berbunga.  Secara teori, meng-asap (memberi asap) berarti mening-katkan kandungan gas ethylene yang memang dapat memacu pembungaan , sehingga bunga dapat muncul lebih awal pada kondisi yang lebih aman. Ditingkatkan unsur hara tanaman dengan memberi pupuk organik yang berkualitas ( Lihat cara pembuatan pupuk Organik) dan untuk penanggulangan hama penyakit lihat cara pembuatan pestisida organik yang ramah dan aman bagi lingkungan dan kesehatan.source:http://www.lestarimandiri.org/id/budidaya-tanaman-organik/tanaman-perkebunan/93-tanaman-perkebunan/319-persoalan-rontok-buah.html

0 komentar: