Selasa, 21 Juni 2011

seberapa baik tanah anda untuk bertani

TEHNIK PEMBUATAN BOKASI
Oleh : Nasir, SP., MBA



Latar Belakang
Pembangunan pertanian secara alami yang ramah lingkungan saat ini banyak dilakukan untuk menghasilkan bahan makanan yang aman, serta bebas dari bahan-bahan kimia yang berbahaya dan beracun.  Pembangunan pertanian alami ini semula hanya menerapkan sistem pertanian organik, tetapi ternyata hasilnya hanya sedikit.  Dalam tahun 1980-an, Prof Dr. Teruo Higa memperkenalkan konsep EM atau Efektive Mikroorganisms pada praktek pertanian alami tersebut. Teknologi EM ini telah dikembangkan dan digunakan untuk memperbaiki kondisi tanah, menekan pertumbuhan mikroba yang menyebabkan penyakit, dan memperbaiki efisiensi penggunaan bahan organik oleh tanaman.  Pada pembuatan bokashi sebagai salah satu pupuk organik, bahan EM meningkatkan pengaruh pupuk tersebut terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman.

Beberapa pengaruh EM yang menguntungkan dalam pupuk bokashi tersebut adalah sebagai berikut:
-         memperbaiki perkecambahan bunga, buah, dan kematangan hasil tanaman
-         memperbaiki lingkungan fisik, kimia, dan biologi tanah serta menekan pertumbuhan hama dan penyakit dalam tanah
-         meningkatkan kapasitas fotosintesis tanaman
-         menjamin perkecambahan dan pertumbuhan tanaman yang lebih baik
-         meningkatkan manfaat bahan organik sebagai pupuk

Berdasarkan kenyataan di lapangan, persediaan bahan organik pada lahan pertanian sedikit demi sedikit semakin berkurang.  Jika hal tersebut tidak ditambah dan segera diperbaiki oleh petani maka penurunan produksi akan terjadi pada tanaman-tanaman pertanian, seperti padi, palawija dan sayuran. 

Berbicara mengenai masalah penurunan produksi, tentunya bukan saja menjadi masalah petani atau masyarakat, tetapi juga merupakan masalah bagi pemerintah daerah dalam rangka mempertahankan ketahanan pangan dan ekonomi rakyat.  Hal ini seyogyanya harus menjadi bahan pemikiran bagi pemerintah daerah dalam mengatasinya secara bijak.

Untuk dapat mengatasi hal tersebut, pada tahun anggaran 2003 ini Pemda Kabupaten  Pandeglang secara khusus mengalokasikan dananya melalui Proyek Peningkatan Produksi Padi Palawija dan Sayuran.  Pada kegiatan Proyek ini terdapat pertemuan teknis yang berisikan materi pengaruh penggunaan pupuk bokashi terhadap produksi padi palawija dan sayuran, dan materi tehnik pembuatan bokashi.  Kegiatan ini tentunya bertujuan untuk menambah wawasan dan keterampilan petani dalam masalah penggunaan pupuk bokasi secara praktis di lapangan.

Manfaat Bokashi
Untuk meningkatkan dan menjaga kestabilan produksi pertanian, khususnya tanaman pangan, sangat perlu diterapkan teknologi yang murah dan mudah bagi petani. Tehnologi tersebut dituntut ramah lingkungan dan dapat menfaatkan seluruh potensi sumberdaya alam yang ada dilingkungan pertanian, sehingga tidak memutus rantai sistem pertanian.

Penggunaan pupuk bokashi EM merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan pada pertanian saat ini.  Pupuk bokashi adalah pupuk organik (dari bahan jerami, pupuk kandang, samapah organik, dll) hasil fermentasi dengan teknologi EM-4 yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanah dan menekan pertumbuhan patogen dalam tanah, sehingga efeknya dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. 

Bagi petani yang menuntut pemakaian pupuk yang praktis, bokashi merupakan pupuk organik yang dapat dibuat dalam beberapa hari dan siap dipakai dalam waktu singkat. Selain itu pembuatan pupuk bokashi biaya murah, sehingga sangat efektif dan efisien bagi petani padi, palawija, sayuran, bunga dan buah dalam peningkatan produksi tanaman.

Bahan dan Cara Pembuatan Bokashi
a.     Pembuatan Bokashi Pupuk Kandang
-          Bahan-bahan untuk ukuran 500 kg bokashi :
1.
Pupuk kandang
=
300 kg
2.
Dedak
=
  50 kg
3.
Sekam padi
=
150 kg
4.
Gula yang telah dicairkan
=
200 ml
5.
EM-4
=
500 ml
6.
Air secukupnya



-          Cara Pembuatannya :
1.     Larutkan EM-4 dan gula ke dalam air
2.     Pupuk kandang, sekam padi, dan dedak dicampur secara merata
3.     Siramkan EM-4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30 %
4.     Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak menetes dan bila kepalan tangan dilepas maka adonan susah pecah (megar)
5.     Adonan digundukan diatas ubin yang kering dengan ketinggian minimal 15-20 cm
6.     Kemudian ditutup dengan karung goni selama 4-7 hari
7.     Petahankan gundukan adonan maksimal 500 C, bila suhunya lebih dari  500 C turunkan suhunya dengan cara membolak balik
8.     Kemudian tutp kembali dengan karung goni
9.     Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan
10. Pengecekan suhu sebaiknya dilakukan setiap 5 jam sekali
11. Setelah 4-7 hari bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik

b. Pembuatan Bokashi Jerami Padi
-          Bahan-bahan untuk ukuran 1000 kg bokashi :
1.
Jerami padi yang telah dihaluskan
=
500 kg
2.
Pupuk kotoran hewan/pupuk kandang
=
300 kg
3.
Dedak halus
=
100 kg
4.
Sekam/Arang Sekam/Arang Kelapa
=
100 kg
5.
Molase/Gula pasir/merah
=
1 liter/250 gr
6.
EM-4
=
1 liter
7.
Air secukupnya



-          Cara Pembuatannya:
Membuat larutan gula dan EM-4
1.     Sediakan air dalam ember sebanyak 1 liter
2.     Masukan gula putih/merah sebanyak 250 gr kemudian aduk sampai rata
3.     Masukan EM-4 sebanyak 1 liter ke dalam larutan tadi kemudian aduk hingga rata.

Membuat pupuk bokashi
1.     Bahan-bahan tadi dicampur (jerami, pupuk kandang, arang sekam dan dedak) dan aduk sampai merata
2.     Siramkan EM-4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan (campuran bahan organik) secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30 %
3.     Bila adonan dikepal dengan tangan air tidak menetes dan bila kepalan tangan dilepas maka adonan masih tampak menggumpal
4.     Adonan digundukan diatas ubin yang kering dengan ketinggian minimal 15-20 cm
5.     Kemudian ditutup dengan karung berpori (karung goni) selama 3-4 hari
6.     Agar proses fermentasi dapat berlangsung dengan baik perhatikan agar suhu tidak melebihi 500 C, bila suhunya lebih dari 500 C turunkan suhunya dengan cara membolak balik
7.     Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan
8.     Setelah 4-7 hari bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.

c. Pembuatan Bokashi Cair
-          Bahan-bahan untuk ukuran 200 liter bokashi cair :
1.
Pupuk kotoran hewan/pupuk kandang
=
30 kg
2.
Molase/Gula pasir/merah
=
1 liter/250 gr
3.
EM-4
=
1 liter
4.
Air secukupnya



-          Cara Pembuatannya:
1.     Isi drum ukuran 200 liter dengan air setengahnya
2.     Pada tempat yang terpisah buat larutan molase sebanyak 1 liter, dengan cara mencampurkan gula putih/merah sebanyak 250 gram dengan air sebanyak 1 liter
3.     Masukan molase tadi sebanyak 1 liter bersama EM-4 sebanyak 1 liter ke dalam drum, kemudian aduk perlahan-lahan hingga rata
4.     Masukan pupuk kandang sebanyak 30 kgdan aduk perlahan-lahan hingga ersatu dengan larutan tadi
5.     Tambahkan air sebanyak 100 liter hingga drum menjadi penuh, kemudian aduksampai rata dan tutup rapat-rapat
6.     Lakukan pengadukan secara perlahansetiap pagi selama 4 hari.  Cara pengadukan setiap hari cukup lima putaran saja.  Setelah diaduk biarkan air larutan bergerak sampai tenang lalu drum ditutup kembali
7.     Setelah 4 hari bokashi cair EM-4 siap untuk digunakan.

Catatan:
*  Bila tidak ada molase, setiap macam gula dapat digunakan sebagai penggantinya.  Beberapa bahan pengganti tersebut adalah nira tebu gula, sari (juice) buah-buahan,dan air buangan industri alkohol

*  Jumah kandungan air adalah merupakan petunjuk.  Jumlah air yang perluditambahkan tergantung pada kandungan air bahan yang digunakan.  Jumlah air yang paling sesuai adalah jumlah air yang diperlukan membuat bahan-bahan basah tetapi tidak sampai berlebihan dan terbuang.

Penggunaan Pupuk Bokashi untuk Padi, Palawija dan Sayuran

Bahan bokashi sangat banyak terdapat di sekitar lahan pertanian, seperti misalny jerami, pupuk kandang, rumput, pupuk hijau, sekam padi, sebuk gergaji, dan lain-lain.
Semua bahan organik yang akan difermentasi oleh mikroorganisme frmentasi dalam kondisi semi anaerobik pada suhu 40-500 C.  Hasil fermentasi bahan organik berupa senyawa organik mudah diserap oleh perakaran tanaman.

a.      Cara penggunaan secara umum :
-         3-4 genggam bokasi (150-200 gram) untuk setiap mtr persegi tanah disebar marata diatas permukaan tanah.  Pada tanah yang kurang subur dapat diberikan lebih.
-         Untuk mencampurkan bokashi ke dalam tanah, tanah perlu dicangkul/bajak. Penggunaan penutup tanah (mulsa) dari jerami atau rumput-rumputan kering sangat dianjurkan pada tanah tegalan.  Pada  tanah sawah pemberian bokashi dilakukan sebelum pembajakan tanah.
-         Biarkan bokashi selama seminggu, setelah itu baru bibit ditanam.
-         Untuk tanaman buah-buahan, bokasi diebar merata dipermukaan tanah/perakaran tanaman dan siramkan 3-4 cc EM-4 perliter air setiap minggu sekali.
b.      Cara penggunaan secara khusus :
-         Bokashi jerami dan bokashi pupuk kandang baik dipakai untuk melanjutkan fermentasi penutup tanah (mulsa) dan bahan organik lainnya di lahan pertanian juga banyak digunakan pada tanah swahkarena ketersediaan bahan yang cukup.
-         Bokashi jerami dan bokashi pupuk kandang  baik dipakai untuk pembibitan/ menanam bibit yang masih kecil.
-         Bokashi expres baik digunakan sebagai penutup tanah (mulsa) pada tanaman sayur dan buah-buahan.

2 komentar:

SUDAHLAH, JANGAN MENGELUH !!!
MARI KITA BUAT PETANI TERSENYUM
KETIKA PANEN TIBA

"BERTANI DENGAN POLA GABUNGAN SISTEM SRI DIPADUKAN DENGAN PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK AJAIB SO / AVRON / NASA + EFFECTIVE MICROORGANISME 16 PLUS (EM16+), DENGAN SISTEM JAJAR LEGOWO", hasilnya akan lebih baik, bisa meningkat 1 -- 4 kali pola bertani biasa.

Cara gabungan ini hasilnya tetap PADI ORGANIK yang ramah lingkungan seperti yang dikehendaki pada pola SRI, tetapi cara pengolahan tanah sawahnya lebih praktis, dan hasilnya bisa meningkat 100% — 400% dibanding pola tanam konvensional seperti sekarang.

PUPUK ORGANIK AJAIB SO/AVRON/NASA merupakan pupuk organik lengkap yang memenuhi kebutuhan unsur hara makro dan mikro tanah dengan kandungan asam amino paling tinggi yang penggunaannya sangat mudah, sedangkan
EM16+ merupakan cairan bakteri fermentasi generasi terakhir dari effective microorganism yang sudah sangat dikenal sebagai alat composer terbaik yang mampu mempercepat proses pengomposan dan mampu menyuburkan tanaman dan meremajakan/merehabilitasi tanah rusak akibat penggunan pupuk dan pestisida kimia yang tidak terkendali, sementara itu yang dimaksud
sistem jajar legowo adalah sistem penanaman padi yang diselang legowo/alur/selokan, bisa 2 padi selang 1 legowo atau 4 padi selang 1 legowo dan yang paling penting dalam tani pola gabungan ini adalah relative lebih murah.

CATATAN:
1. Bagi Anda yang bukan petani, tetapi berkeinginan memakmurkan/mensejahterakan petani sekaligus ikut mengurangi tingkat pengangguran dan urbanisasi masyarakat pedesaan, dapat melakukan uji coba secara mandiri system pertanian organik ini pada lahan kecil terbatas di lokasi komunitas petani sebagai contoh (demplot) bagi masyarakat petani dengan tujuan bukan untuk Anda menjadi petani, melainkan untuk meraih tujuan yang lebih besar lagi, yaitu ANDA MENJADI AGEN SOSIAL penyebaran informasi pengembangan system pertanian organik diseluruh wilayah Indonesia.
2. Cara bertani organik tidak saja hanya untuk budidaya tanaman padi sawah, tetapi bisa juga untuk berbagai produk-produk Agro Bisnis yang meliputi pertanian (padi, palawija, buah dan sayuran), perkebunan, perikanan, dan petennakan.

Hasil panen setelah menggunakan Pupuk Ajaib SO
Kesaksian untuk tanaman pertanian tanpa pestisida kimia, dan perangsang tumbuh tambahan lainnya :
* Cabe Organik bias mencapai 6 kg/pohon, dan umur tanaman bisa sampai 3 tahun.
* Padi Organik bias mencapai rata-rata 16—24 ton / hektar.
* Bawang Merah Organik bisa mencapai diatas 24--36 ton / hektar
* Jamur Tiram Organik bisa meningkat 300 % dari biasanya, dan bebas ulat !
* Bawang Daun Organik bisa mencapai rata-rata 1 kg/batang
* Kol Organik bisa mencapai rata-rata 5-8 kg/pohon
* Sawit yg sudah tidak produktif bisa kembali lagi produktif, sedangkan yg diberi pupuk
kimia tidak ada perubahan
Kesaksian untuk hewan tanpa vaksin, antibiotik, dan vitamin lainnya :
* Nila 3cm dirawat 2 minggu bisa sebesar umur 2 bulan padahal pakannya hanya
ampas tahu & bekatul.
* Bebek afkir yang biasanya telurnya hanya 10% bisa meningkat jadi 50% lebih.
* Sapi beratnya meningkat di atas 1,5 kg/hari padahal pakannya hanya daun-
daunan saja.
* Broiler bisa panen pada hari ke 28-29 berat 1,5-1,7 kg
* Pembibitan lele angka kematian bisa sampai pada 0%
* Budidaya belut bibit 3 bulan bisa mencapai berat rata-rata 500 gram/ ekor
* Lele 5—7 cm bisa panen dalam waktu 29 hari

Semoga petani kita bisa tersenyum ketika datang musim panen.

AYOOO PARA PETANI DAN SIAPA SAJA YANG PEDULI PETANI!!!! SIAPA YANG AKAN MEMULAI? KALAU TIDAK KITA SIAPA LAGI? KALAU BUKAN SEKARANG KAPAN LAGI?

Anda siap menjadi donatur bagi pekerja sosial agen penyebaran informasi, atau Anda sendiri merangkap sebagai pekerja sosial agen penyebaran informasi itu dilokasi sekitar anda berada, atau pada wilayah yang lebih luas lagi diseluruh Indonesia?

Hubungi kami di omyosa@gmail.com, atau sms ke 02137878827, 081310104072
Diposting dari berbagai sumber

itu sedekdar share ilmu saja..terimakasih share dari anda jg,saya rasa kita mempunyai semangat yg sama.jaya petani Indonesia